Kamis, 01 Oktober 2015

Reaksi kerja obat herbal

Tahukah Anda, Bagaimana Reaksi Kerja Obat Herbal dalam Tubuh? 

Reaksi obat herbal
Seperti yang dijelaskan dalam artikel sebelumnya, orang yang mengonsumsi herbal untuk pertama kalinya, mungkin akan dikejutkan oleh efek dan reaksi tidak menyenangkan yang dihasilkannya.
Akibatnya, seringkali beberapa orang menyimpulkan bahwa mereka mengalami keracunan. Mari kita lihat reaksi seperti apa yang dimaksudkan dalam penjelasan berikut.

Reaksi Obat Herbal

Reaksi yang dimaksudkan di atas, biasanya akan muncul dalam bentuk yang berbeda-beda pada tiap orang. Terkadang, pada awal terapi herbal, perut Anda akan terasa seperti dikocok selama satu atau dua hari, pusing, mual, dan  sakit perut mungkin menyertainya.
Jika Anda mengalaminya, jangan khawatir! Secara umum dikatakan bahwa reaksi ini adalah efek penyesuaian tubuh, dimana tubuh menyesuaikan sistem metabolisme untuk bisa memanfaatkan pengobatan yang diberikan oleh herbal tersebut dan biasanya akan hilang setelah beberapa hari.
Selain efek penyesuaian tersebut, akan ada efek detoksifikasi, dimana tubuh mengeluarkan racun atau zat-zat berbahaya dari dalam tubuh ketika/setelah menerima pengobatan.
Reaksi yang mungkin muncul adalah batuk-batuk, pilek, demam, gatal-gatal, banyak mengeluarkan keringat, sering buang air kecil dan besar dan sekali lagi efek tersebut akan berbeda-beda pada tiap orang.
Jika Anda merasakan reaksi atau efek yang tidak menyenangkan tersebut, ketika/setelah menggunakan obat herbal, jangan menyerah dan menghentikan pengobatan yang diberikan, itu sama saja dengan menghentikan proses pengobatan dan pemulihan.
Jika Anda tidak yakin, konsultasikan dengan ahli herbal Anda dan ikuti petunjuk yang diberikan. Biasanya, ahli herbal akan menganjurkan Anda mengurangi dosis untuk meringankan efek tersebut dan memberikan waktu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri dengan bekerjanya obat herbal.

Bagaimana Reaksi Obat Herbal Bekerja?

Seseorang yang memutuskan untuk menggunakan obat herbal sebagai pengobatan harus sabar menunggu hasilnya. Mengapa? Salah satu prinsip kerja herbal adalah reaksi obat herbal yang lambat.
Tidak seperti obat kimia yang bisa langsung bereaksi, reaksi obat herbal dan manfaatnya umumnya baru dapat dirasakan setelah beberapa minggu atau beberapa bulan penggunaan.
Hal itu disebabkan, senyawa-senyawa berkhasiat di dalam obat herbal membutuhkan waktu untuk menyatu dalam metabolisme tubuh. Berbeda dengan obat kimia yang bekerja dengan cara meredam rasa sakit dan gejalanya,  obat herbal bekerja dengan berfokus pada sumber penyebabnya.
Artinya, reaksi obat herbal bekerja dengan cara membangun dan memperbaiki keseluruhan sistem tubuh dengan memperbaiki sel dan organ-organ yang rusak.
Tak heran, dibutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk merasakan efek obat herbal dibandingkan jika kita menggunakan obat kimia. Alasan lain, kebanyakan obat herbal yang beredar di pasaran bukan berupa senyawa aktif yang diperoleh dari proses ekstraksi melainkan berasal dari bagian tanaman obat yang diiris, dikeringkan, dan dihancurkan.
Artikel berikutnya, akan membantu Anda memahami kaitan antara bentuk sajian obat herbal dengan khasiat yang dihasilkannya. Silakan kunjungi halaman Aneka Teknik Mengolah Herbal, Mana yang Tepat? untuk mendapatkan informasi berguna yang Anda butuhkan. Artikel tersebut akan membantu Anda memilih bentuk sajian obat herbal secara bijak.

obat tradisional


Pengertian obat tradisional dan jenis jenisnya




Obat tradisional merupakan obat-obatan yang dibuat dari bahan alami secara tradisional. Obat ini merupakan resep yang berdasarkan nenek moyang atau sudah ada sejak jaman dahulu. Obat-obatan ini masih banyak dibuat ataupun digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Eksistensi obat-obatan tradisional atau sering disebut sebagai obat herbal ini masih cukup tinggi. Obat herbal ini masih banyak dimanfaatkan karena memiliki keunggulan dibanding obat-obatan dari medis. Obat ini terbuat dari bahan alami sehingga aman untuk digunakan. Tidak seperti obat-obatan medis yang memiliki risiko pada kesehatan Anda.

Obat Tradisional

Obat Tradisional
Berikut ini ada beberapa jenis tanaman herbal yang banyak digunakan untuk membuat herbal tradisional:
  1. Temulawak
Temulawak merupakan salah satu tanaman yang termasuk keluarga jahe, banyak dimanfaatkan untuk membuat obat herbal. Temulawak mengandung senyawa aktif yang sangat bagus untuk kesehatan. Temulawak juga mengandung antioksidan yang dapat menjaga dan memelihara kesehatan tubuh.
  1. Kunyit
Tanaman herbal lain yang dapat digunakan untuk membuat ramuan tradisional yaitu kunyit. Kunyit banyak digunakan untuk membuat jamu, kunyit mengandung banyak khasiat. Beberapa khasiat dari kunyit yaitu sebagai antioksidan, anti inflamasi, anti mikroba, anti kanker, anti tumor dan masih banyak lagi manfaat lainnya.
  1. Keji beling
Bagi Anda yang sudah terbiasa membuat obat herbal, tentu Anda sudah tidak asing dengan tanaman herbal yang satu ini. Tanaman yang satu ini mengandung banyak mineral, diantaranya yaitu kalsium, kalium, Natrium dan unsur mineral lainnya. Tidak hanya mengandung mineral, tanaman ini juga mengandung senyawa aktif lainnya. Tanaman herbal ini dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit, bahkan penyakit kronis. Antara lain yaitu penyakit batu ginjal, disentri, lever, ambeien dan masih lain sebagainya.
  1. Sambiloto
Sambiloto termasuk sebagai tanaman herbal yang dapat dijumpai secara mudah di Indonesia. Daun sambiloto banyak diolah menjadi ramuan tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit. Salah satu penyakit yang dapat diobati menggunakan daun sambiloto yaitu penyakit kanker. Kandungan yang dimiliki daun sambiloto dapat menekan adanya pertumbuhan sel kanker.
  1. Tempuyung
Tanaman lain yang merupakan bahan dasar untuk pembuatan obat herbal yaitu tempuyung. Tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit ginjal atau masalah ginjal lainnya.
  1. Mahkota dewa
Mahkota dewa juga banyak dimanfaatkan untuk membuat obat herbal. Kandungan yang ada di dalamnya antara lain yaitu lignan, alkaloid, tanin, saponin dan flavonoid. Mahkota dewa memiliki khasiat yang cukup banyak, antara lain yaitu dapat menghambat sel kanker dan mengobati diabetes. Selain itu mahkota dewa juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit asam urat dan menurunkan kolesterol tinggi.
Itulah beberapa tanaman yang dapat Anda manfaatkan untuk membuat obat herbal. Obat-obatan yang merupakan warisan budaya ini memiliki khasiat yang tidak kalah dari pengobatan medis. Selain yang sudah disebut, masih banyak lagi tanaman herbal lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk membuat obat herbal.